1. Kelengkapan metode pembayaran
Pembayaran digital sekarang secara bertahap mendominasi menjadi cara yang paling diminati oleh pelanggan menggantikan pembayaran tunai dalam banyak kasus. Mengapa kita harus melakukan pembayaran mobile di bisnis f&b? Karena perilaku pelanggan sudah berbeda, bukan lagi mereka selalu membawa uang secara cash ketika mereka bepergian. Misalnya, jika kita menghabiskan 400 ribu di toko hari ini, jika kita membayar 400 ribu dengan ponsel, itu mungkin hanya konsep angka, tetapi jika kita membuka dompet dan mengeluarkan empat lembar uang tunai 100 ribu, kita mungkin merasa bahwa "biayanya sangat mahal". Jadi pembayaran digital adalah tren masa depan.
Gambar 1: Contoh toko yang menyediakan berbagai metode pembayaran
Perubahan perilaku pelanggan, harus diadaptasi dengan cepat oleh para pelaku bisnis. Dalam hal ini, menyediakan variasi metode pembayaran adalah hal kunci untuk membuat pelanggan Anda tetap nyaman dengan restoran Anda. Minimal Anda mempunyai metode pembayaran seperti Qris, kartu debit dan kredit yang diterbitkan oleh pihak tertentu.
2. Memanfaatkan takeaway dan online food delivery platform
Beberapa restoran tradisional, mereka melakukan layanan makan di tempat dengan sangat baik, tetapi nilai pada pelayanan takeaway relatif jauh lebih rendah. Karena banyak orang hanya berpikir bahwa take-away adalah seperti hanya menyiapkan makanan dan mengemasnya untuk pengiriman. Sebenarnya tidak, banyak produk makan di tempat tidak cocok untuk dibawa pulang, sehingga banyak aspek seperti desain produk perlu disesuaikan kembali. Selain itu, pengemasan take away dan pemasaran untuk menyasar pelanggan harus dipertimbangkan dengan cermat.
Gambar 2: Ilustrasi online food delivery platform
Penggunaan online food delivery platform juga sangat membantu dalam meningkatkan awareness pelanggan hingga meningkatkan penjualan. Saat ini banyak pelanggan yang menginginkan kepraktisan dan kemudahan baik dalam mendapatkan atau mengkonsumsi makanan dan minuman. Maka dari itu, Anda sebagai pemilik bisnis harus bisa beradaptasi dengan perubahan perilaku pelanggan. Sederhananya, Anda cukup menjadi mitra online food delivery platform seperti, Go Food, Grab Food, Shopee Food dan lainnya. Pelanggan Anda bisa menikmati produk Anda secara praktis dan mudah tanpa harus memberikan layanan khusus untuk merek.
3. Merancang komisi karyawan berdasarkan kinerja pribadi
Kelemahan dari desain komisi yang murni berorientasi pada omset adalah, ketika pelanggan datang ke restoran Anda untuk mengkonsumsi produk Anda, pelayan akan merekomendasikan sejumlah produk yang cenderung lebih mahal kepada pelanggan untuk mendapatkan komisi yang lebih tinggi, tetapi pelanggan mungkin tidak menyukai hal seperti itu. Oleh karena itu, desain komisi tidak boleh dipandu oleh indikator omset saja. Perlu untuk menambahkan kinerja, arus pelanggan, dan kepuasan pelanggan bersama-sama untuk membuat jenis komisi gabungan.
Namun, aktivitas pelanggan dapat mempersulit penilaian perusahaan, dan Anda dapat mempertimbangkan untuk mengambil jumlah pelanggan yang ditambahkan ke akun sosial sebagai dasar evaluasi karyawan. Misalnya berapa banyak pelanggan yang telah ditambahkan ke Whatsapp mereka.
4. Memotivasi karyawan dengan cara memberikan saham
Jika Anda baru memulai bisnis dan membutuhkan modal atau pelanggan, Anda dapat menggunakan saham untuk bekerja sama dengan orang lain. Jika bisnis Anda berkembang dalam skala tertentu dan perlu melakukan penyesuaian struktural, dapat dilakukan melalui pembagian saham.
Gambar 3: ilustrasi pembagian saham dengan karyawan
Dalam operasi sehari-hari, karyawan dapat dihargai dengan membagikan keuntungan, di mana keuntungan mengacu pada keuntungan masa depan (keuntungan hari berikutnya atau bulan depan). Pada saat yang sama, hindari sistem distribusi ke semua staf dengan rata, yang akan menyebabkan sebagian karyawan malas dan hanya menunggu karyawan yang terampil untuk membantu mereka menghasilkan keuntungan dari pembagian saham tersebut. Karena tidak peduli apakah mereka melakukan banyak pekerjaan atau melakukan sedikit, mereka akan mendapatkan keuntungan yang sama pula. Oleh karena itu, karyawan harus dinilai, dan kemudian proporsi saham harus dibagikan sesuai dengan tingkatannya. Misalnya, karyawan A-level dan B-level dapat menikmati persentase tertentu dari distribusi yang melebihi target omset, dan karyawan level-C tidak berhak atas distribusi tersebut.
5. Pergunakan menu dengan efektif
Banyak bisnis F&B akan mencetak menu dalam jumlah banyak, dengan pemikiran bahwa ini dapat menghemat biaya. Tetapi pada kenyataannya, ini akan menyebabkan Anda tidak dapat menyesuaikan menu dalam waktu yang lama, produk pada menu tidak dapat disesuaikan dan diganti dalam waktu tertentu, dan Anda tidak dapat mengekspos menu tertentu di setiap periode yang berbeda.
Membuat menu yang baik membutuhkan pemahaman tentang data produk. Misalnya, untuk hidangan dengan keuntungan tinggi dan penjualan tinggi, Anda dapat menyempurnakan lebih lanjut proses produksi untuk meminimalkan biaya. Untuk produk dengan keuntungan tinggi dan penjualan rendah, kami dapat menyesuaikan presentasi dari produk dan menjadikannya berpenampilan menarik untuk dipilih pelanggan. Untuk produk dengan profit rendah dan penjualan tinggi, Anda dapat memandu pelanggan untuk mengabaikan produk melalui panduan menu atau menurunkan biaya produksinya. Produk dengan keuntungan yang rendah dan peminat yang rendah, akan langsung tereliminasi karena hanya akan menambah kesulitan dalam pengelolaan inventory. Oleh karena itu, keuntungan setiap produk perlu dihitung dan dinilai dengan cermat, dan kemudian menu dapat disesuaikan untuk dijadikan alat komunikasi dengan pelanggan agar pelanggan memesan sesuai dengan tujuan. Mengurangi biaya melalui satu menu yang dicetak secara massal jelas merupakan hal yang salah.