Kedai Suwung

Chris L

3.0

jika umumnya rongga di bawah rumah jembatan hanya dijadikan menjadi wilayah pemukiman slum area, tidak selaras halnya menggunakan yg terdapat pada bawah jembatan pintu gerbang Grand Depok City. sebab disini kita mampu menemukan sebuah coffeeshop bernama Kedai Suwung. Memang tidak terdapat plang akbar Bila asal pinggir jalan, maka sebuah kawasan futsal mampu dijadikan menjadi patokan. asal depan Green Futsal engkau mampu eksklusif menuruni tangga yg bersebelahan menggunakan pepohonan bambu. Baru sehabis tampak peredaran sungai Ciliwung, Kedai Suwung mulai terlihat.Mengusung tema pulang ke alam serta ramah lingkungan, kedai ini sahih-sahih menyatu menggunakan alam disekelilingnya. Bawah jalan layang dijadikan menjadi atap yg dihias ban-ban kendaraan beroda empat bekas yg digantung. Barista area didesain beratap daun kelapa atau nira, sebagai akibatnya tampak relatif artistik. Apalagi mejanya pula terbuat asal kayu yg dicat kemudian dipelitur, membuatnya terlihat perbedaan nyata . Meja dan kursi yg digunakan sangat sederhana, hanya berupa meja kayu serta bangku-bangku plastik berwarna senada. Pemandangan arus Sungai Ciliwung yg dilingkupi pepohonan sebagai pemandangan yg menyegarkan.Pelayanan disini benar-benar ramah, oleh barista yg merangkap kasir dan pramusaji terlihat begitu bersahabat ketika melayani. Hanya memang beliau relatif sedikit kewalahan saat pengunjung mulai ramai serta pesanan mulai poly. But overall, caranya melayani tetep ramah meskipun keliatan banget kalo dirinya lagi kerepotan. Eiya, disini pula fasilitas musholla nya terdapat, jadi jangan risi ya. Jam operasionalnya mulai asal pukul 15.00, jadi temen-temen mampu menikmati senja sembari ngopi-ngopi.Pesanan aku ialah Es Kopi Susu Suwung (Rp.15.000,-) jika umumnya pada kawasan lain mengakibatkan gelas take away menjadi ciri-ciri, disini justru tak menyediakannya sebab ingin mengurangi penggunaan plastik. Rasa minumannya sendiri relatif unik, sebab menyelipkan sensasi rhum yg relatif jelas. Karakter kopi yg dipergunakan cenderung medium, jadi eksklusif menyatu menggunakan susu dan gulanya. Mengingat harganya yg terbilang murah, rasa Es Kopi Susu Suwung ini tidak mengecewakan buat dicoba.Selain minuman kopi dingin, Kedai Suwung pun menyajikan minuman pada syarat hangat. aku pun merasakan Cafe Latte (Rp.15.000,-) yg tersaji didalam gelas artitstik bermotif menggunakan rona monokrom. jika pada minuman sebelunya karakter kopi tak begitu mendominasi, pada Cafe Latte ini justru tampil begitu proaktif. Sentuhan pekat yg begitu bertenaga, eksklusif menyapa pengecap sesaat sehabis menyesapnya. Baru sehabis itu diikuti perbedaan makna legit susu pada belakangnya.sajian cemilan mereka pun relatif variatif serta harganya cukup ramah pada kantong. terdapat Dimsum serta Kentang Goreng yg keduanya sama-sama dibanderol Rp.15.000,- saja. Porsi kentang goreng menggunakan otak-otaknya pun engga main-main, poly serta mampu dinikmati bersama temen-temen. rabat kentang gorengnya pula relatif akbar menggunakan tekstur renyah pada luar serta empuk pada pada. jika engkau pengen nyobain sensasi ngopi pada rongga di bawah rumah jembatan, engga terdapat salahnya untuk mampir ke Kedai Suwung ini...

Mahardika19

3.0

jika umumnya rongga di bawah rumah jembatan hanya dijadikan menjadi wilayah pemukiman slum area, tidak selaras halnya menggunakan yg terdapat pada bawah jembatan pintu gerbang Grand Depok City. sebab disini kita mampu menemukan sebuah coffeeshop bernama Kedai Suwung. Memang tidak terdapat plang akbar Bila asal pinggir jalan, maka sebuah kawasan futsal mampu dijadikan menjadi patokan. asal depan Green Futsal engkau mampu eksklusif menuruni tangga yg bersebelahan menggunakan pepohonan bambu. Baru sehabis tampak peredaran sungai Ciliwung, Kedai Suwung mulai terlihat.Mengusung tema pulang ke alam serta ramah lingkungan, kedai ini sahih-sahih menyatu menggunakan alam disekelilingnya. Bawah jalan layang dijadikan menjadi atap yg dihias ban-ban kendaraan beroda empat bekas yg digantung. Barista area didesain beratap daun kelapa atau nira, sebagai akibatnya tampak relatif artistik. Apalagi mejanya pula terbuat asal kayu yg dicat kemudian dipelitur, membuatnya terlihat perbedaan nyata . Meja dan kursi yg digunakan sangat sederhana, hanya berupa meja kayu serta bangku-bangku plastik berwarna senada. Pemandangan arus Sungai Ciliwung yg dilingkupi pepohonan sebagai pemandangan yg menyegarkan.Pelayanan disini benar-benar ramah, oleh barista yg merangkap kasir dan pramusaji terlihat begitu bersahabat ketika melayani. Hanya memang beliau relatif sedikit kewalahan saat pengunjung mulai ramai serta pesanan mulai poly. But overall, caranya melayani tetep ramah meskipun keliatan banget kalo dirinya lagi kerepotan. Eiya, disini pula fasilitas musholla nya terdapat, jadi jangan risi ya. Jam operasionalnya mulai asal pukul 15.00, jadi temen-temen mampu menikmati senja sembari ngopi-ngopi.Pesanan aku ialah Es Kopi Susu Suwung (Rp.15.000,-) jika umumnya pada kawasan lain mengakibatkan gelas take away menjadi ciri-ciri, disini justru tak menyediakannya sebab ingin mengurangi penggunaan plastik. Rasa minumannya sendiri relatif unik, sebab menyelipkan sensasi rhum yg relatif jelas. Karakter kopi yg dipergunakan cenderung medium, jadi eksklusif menyatu menggunakan susu dan gulanya. Mengingat harganya yg terbilang murah, rasa Es Kopi Susu Suwung ini tidak mengecewakan buat dicoba.Selain minuman kopi dingin, Kedai Suwung pun menyajikan minuman pada syarat hangat. aku pun merasakan Cafe Latte (Rp.15.000,-) yg tersaji didalam gelas artitstik bermotif menggunakan rona monokrom. jika pada minuman sebelunya karakter kopi tak begitu mendominasi, pada Cafe Latte ini justru tampil begitu proaktif. Sentuhan pekat yg begitu bertenaga, eksklusif menyapa pengecap sesaat sehabis menyesapnya. Baru sehabis itu diikuti perbedaan makna legit susu pada belakangnya.sajian cemilan mereka pun relatif variatif serta harganya cukup ramah pada kantong. terdapat Dimsum serta Kentang Goreng yg keduanya sama-sama dibanderol Rp.15.000,- saja. Porsi kentang goreng menggunakan otak-otaknya pun engga main-main, poly serta mampu dinikmati bersama temen-temen. rabat kentang gorengnya pula relatif akbar menggunakan tekstur renyah pada luar serta empuk pada pada. jika engkau pengen nyobain sensasi ngopi pada rongga di bawah rumah jembatan, engga terdapat salahnya untuk mampir ke Kedai Suwung ini...